Usai publik digegerkan dengan kasus pembunuhan bocah 11 tahun oleh dua remaja di Makassar dengan motif diambil organ tubuhnya, kini publik makin dihebohkan dengan bermunculan berita viral mengenai penculikan anak untuk diambil organ tubuhnya.
Isu penculikan yang marak terjadi di sejumlah daerah di indonesia membuat polisi turun tangan dan melakukan penelusuran. Hingga kini belum mendapati kasus penculikan yang benar terjadi seperti yang dikabarkan di media sosial. Alhasil publik mulai curiga dan menganggap kasus penculikan sebagai hoaks yang tersebar. Hal ini pula telah di klarifikasi oleh Polisi bahwa info viral penculikan anak hoaks.
Tentu munculnya isu penculikan membuat masyarakat begitu khawatir. Karena hampir di semua daerah bermunculan berita viral penculikan yang belum jelas kebenarannya.
Misalnya saja info viral berupa video yang tersebar di sosial media tentang penculikan anak di bekasi jawa barat. Dalam video singkat berdurasi beberapa detik itu terlihat seorang anak sedang duduk di teras rumah didatangi oleh seorang pria yang seolah membius anak tersebut. Anak itu lalu tergeletak tak berdaya dan kemudian dimasukan dalam karung putih.
Tak hanya itu, di media sosial facebook pada 29 Oktober 2018 juga muncul pesan berantai Berisi Penculikan dan Pembunuhan Anak dengan Diambil Organ Dalamnya di Depok
Berikut isi postingannya:
“Foto dari Babinsa Depok terkait korban penculikan dan pembunuhan target anak2 umur 3-5 tahun. Korban diambil organ tubuhnya”
Dalam keterangan foto disebutkan bahwa pelaku adalah warga cibinong. Terdapat korban lain yang telah diambil mata dan jantungnya Dan menghimbau agar masyarakat tetap waspada bahkan mengklaim Info tersebut bukan hoax dan berasal dari petugas Babinsa saat patroli di komplek rumah tadi malam.
Banjir informasi rawan hoax
Di era teknologi kemajuan teknologi juga membuat masyarakat dipaksa mengikuti arus informasi yang beredar sehingga tak sadar bahwa itu adalah disinformasi (informasi yang tidak valid). Karena itu masyarakat harus memiliki kesadaran digital sebagai sebuah filter agar tidak mudah terserang hoax.
Karena itu kami rangkum tips agar terhindar dari hoax
1. Cek sumber informasi
Berhati-hatilah jika kamu menerima berita dari sosial media seperti Twitter, Line, WhatsApp, dan lain -lain, cobalah untuk melihat dari mana sumber beritanya. Jika sumber berita atau informasi adalah dari grup sebelah’ atau tidak menyebutkan narasumber besar kemungkinan itu adalah hoax.
2. Waspada Dengan Gambar yang Dikirimkan
Informasi hoax kini bukan hanya narasi tapi juga berupa gambar. Hati-hati ketika melihat gambar yang berlebihan ataupun fenomenal. Sebab besar kemungkinan bahwa gambar tersebut buatan untuk dikaitkan dengan berita viral untuk mengelabui masyarakat.
3. Jangan Buru-buru Sharing
Sudah bukan rahasia lagi, jika kita mendapatkan informasi yang menghebohkan apalagi berkaitan dengan info viral maka kita akan cenderung untuk berbagai pada orang terdekat.
Karena itu agar tidak menjadi pelaku penyebaran hoax sebelum sharing kita harus saring informasi tersebut.
4. Baca Secara Menyeluruh
Biasanya, berita hoax cenderung panjang dan bertele-tele dengan judul yang bersifat click-bait. Karena banyaknya informasi yang kita konsumsi tanpa sadar kita hanya membaca judul dan buru-buru untuk share.
Karena itu, Sebelum kamu sebarkan, ada baiknya kamu cek info viral tersebut di sumber lain ataupun diskusikan dengan teman terdekat.
Demikian adalah empat tips yang bisa kamu coba untuk menyaring berita viral agar tidak termakan hoax. Untuk mendapatkan berita viral terupdate kamu bisa klik di https://satuviral.com.