System Restore adalah fitur Windows yang fungsinya mengembalikan Windows ke pengaturan semula (sebelum di-instal/diutak-atik) atau pada tanggal tertentu. Fungsi lainnya yakni untuk mengembalikan seluruh System files dari Windows, misalnya Windows update, driver, serta registry. Namun, System Restore tidak akan berpengaruh pada file-file pribadi meskipun kita menyimpannya pada drive C.
Pada fitur ini, ada istilah lain yang biasa kita kenal dengan nama “restore point”, yakni informasi mengenai jam dan tanggal saat System Restore menyimpan data terutama file serta pengaturan komputer pengguna. Jadi, setelah perangkat di-restore, program yang telah diinstal sebelum adanya restore point akan tetap utuh, tetapi program yang sudah diinstal setelahnya akan ter-uninstall secara otomatis.
Banyak orang takut melakukan restore karena khawatir akan menghapus seluruh file di dalamnya. Padahal, hal tersebut tidak akan terjadi selama proses berlangsung.
Jika masih khawatir melakukan restore, coba ikuti langkah-langkah cara restore Windows 7 secara lengkap di bawah ini!
1. Enable System Restore
Biasanya System Restore telah aktif dan tersimpan secara default di dalam drive (C:) komputer. Namun, ada pula beberapa kasus yang melaporkan bahwa System Restore belum terinstal secara otomatis. Sayangnya, penyebab hal tersebut belum diketahui secara pasti.
Jika System Restore belum terinstal pada perangkat milikmu, kami menyarankan agar segera mengaktifkannya guna melindungi sistem PC. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk mengaktifkan System Restore:
1. Pertama buka menu Start
2. Klik “Control panel”
3. Pilih menu “System & security” lalu klik opsi “System”
4. Pilih opsi “System protection” pada jendela bagian kiri
5. Pada kolom tab “System protection”, silakan cek apakah System Restore aktif atau tidak
- Jika kolom Protection berisi “on”, berarti System Restore sudah aktif
- Jika kolom Protection berisi “off”, berarti System Restore belum aktif
6. Jika System Restore belum aktif, lanjutkan dengan klik “Configure”
7. Pilih “Restore system setting and previous version of files”
8. Klik “OK”
2. Buat Restore Point
Sebenarnya Windows 7 sudah membuat restore point secara otomatis yang teratur jadwalnya. Namun, bila kamu ingin membuatnya secara manual, berikut ini tutorial yang bisa kamu ikuti:
1. Klik menu “Start” di taskbar dan klik kanan “computer”, lalu pilih “Properties”
2. Klik menu “System protection”
3. Pilih disk yang akan digunakan untuk menyimpan restore point, biasanya menggunakan disk C:
4. Klik “Create”
5. Tulis nama yang mendeskripsikan Restore Point yang akan dibuat
6. Klik “Create”
7. Jika berhasil, akan muncul pesan “The restore point was created successfully”
8. Klik “Close”
3. Tutup semua program
Sebelum memulai proses restore, pastikan semua pekerjaan telah diselesaikan dan seluruh program ditutup. Meskipun restore tidak berpengaruh pada file-file di dalam komputer, tetapi program yang masih berjalan dapat mengganggu proses restore.
4. Cari Menu System Restore
Pertama, buka menu System Restore melalui All programs (silakan klik menu start dan nanti akan menemukan menu “All programs” > Accessories > System Tools > System Restore
5. Pilih “Choose a Different Restore Point”
Terdapat 2 pilihan dalam tahap ini, yaitu “Recommendation restore” dan “Choose a different restore point”. Kalau sebelumnya kamu tidak membuat restore point secara manual, silakan pilih “Recommendation restore”. Namun, jika sebelumnya kamu telah membuat restore point, maka bisa akan memilih opsi “Choose a different restore point”, kemudian klik Next.
6. Pilih waktu dan tanggal restore yang tersedia
Pilih tanggal dan waktu sesuai dengan yang kamu inginkan. System files bisa ditambahkan, dihapus, atau diubah agar sesuai dengan konfigurasi System file komputer.
7. Pilih dan konfirmasi Restore point
Dalam tahap ini, pastikan restore point yang kamu pilih sudah benar kemudian lanjutkan dengan konfirmasi. Pilih “Yes” jika muncul pesan konfirmasi ulang.
8. Klik “Close”
Komputer atau laptop akan mati dan hidup kembali secara otomatis saat proses restore berlangsung. Jika proses tersebut telah berhasil, nantinya akan muncul pesan “System restore completed successfully. The system has been restored to (tanggal yang dipilih). Your documents have not been affected.” Klik “Close” jika pesan tersebut muncul.
Usai tahapan tersebut, file di dalam komputer atau laptop telah kembali ke tampilan awal sesuai dengan tanggal yang kamu pilih.
Bonus #1: Cara Mengembalikan ke Kondisi sebelum Restore
Kadang-kadang akan muncul kondisi yang membuat kita ingin membatalkan restore karena suatu hal tertentu dan ini wajar terjadi. Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk membatalkan proses restore
1. Buka menu Start, kemudian klik All programs > Accessories > System Tools > System Restore
2. Pilih “Undo System Restore” lalu klik “Next”
3. Konfirmasi bahwa tanggal yang muncul merupakan tanggal yang telah kamu pilih lalu klik “Finish”
4. Pilih “Yes” jika muncul pesan konfirmasi ulang
Komputer akan mati dan hidup kembali secara otomatis jika proses pembatalan restore telah selesai. Jika berhasil, selaunjutnya akan muncul pesan “System restore completed successfully. The system has been restored to (tanggal yang dipilih). Your documents have not been affected.” Klik “Close” jika pesan tersebut muncul.
Bonus #2: Cara Mengatasi System Restore yang Gagal
Tidak semua proses restore akan berhasil dalam sekali coba. Berikut ini adalah tata cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kegagalan System Restore.
1. Menonaktifkan scanning protection ketika sedang melakukan restore
Software anti-malware biasanya memberikan perlindungan internal yang mencegah adanya perubahan pengaturan, termasuk System Restore. Jika System Restore gagal, pada umumnya akan muncul pesan berupa:
“System restore did not complete successfully. Your computer’s system files and settings were not changed”
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menonaktifkan scanning protection pada software anti-malware yakni menggunakan software Norton Internet Security. Apabila Software ini belum tersedia pada perangkatmu, maka bisa menginstalnya terlebih dahulu. Berikut langkah-langkahnya:
1. Putuskan jaringan internet atau menekan tombol “disconnect” pada komputer
2. Buka menu Start, kemudian ikuti klik menu All programs > Norton Internet Security
3. Pilih “Internet” lalu pilih “Setting”
4. Pada bagian “Additional section”, klik “Virus and spyware protection”
5. Klik “Miscellaneous settings” kemudian klik tombol yang ada di samping “Norton Product Tamper Protection” agar menjadi “off”
6. Akan muncul pesan “Security request”, biarkan durasinya tetap 15 menit lalu klik “OK”
Sayangnya, software yang dikembangkan oleh oleh Symantec Corporation ini tidak gratis, sehingga kamu harus merogoh kocek terlebih dahulu untuk bisa menikmati seluruh fitur di dalamnya.
2. Melalui Safe Mode
Berikut adalah langkah-langkah cara Restore Windows 7 melalui Safe Mode:
Untuk memulai proses booting, nyalakan perangkat kemudian langsung tekan F8 (ditahan) hingga muncul menu Startup
Dari menu “Advanced Boot Options”, pilih “Safe Mode with command prompt” lalu tekan enter
Pada kolom command prompt, ketik perintah “rstrui.exe” (tanpa tanda petik) lalu tekan enter
Jika muncul pesan “If the System Restore did not complete successfully. Your computer’s system files and settings were not changed”, lanjutkan ke tahap selanjutnya
Sambungkan kembali jaringan internet
Nah, itu tadi adalah langkah-langkah cara restore Windows 7 secara lengkap dan detail. Meski System Restore bukan solusi untuk semua masalah, tetapi kamu bisa mencobanya untuk menyelesaikan beberapa problem yang muncul. Selamat mencoba!